بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم
“Keridhaan ALLAH, bergantung pada keridhaan kedua orang tua. Kemurkaan ALLAH, bergantung pada kemurkaan kedua orang tua” (HR. at-Tirmidzi)
Jika pintu surga berada di bawah telapak kaki ibu,maka sudah sepantasnya jika kunci pintu surga itu berada di tangan ayah yang lelah bekerja..
Bagiku,, Ayah.. Ibu.. adalah bagian terbesar dalam tujuan hidupku, setelah ALLAH dan Rasul-NYA..
mereka juga turut andil dalam “alasan” mengapa saat ini aku berada disini!
Cinta seorang ibu kepada anaknya adalah cinta yang tak terbatas, meski terkadang cinta itu tak terbalas..
Suatu waktu dalam hidup kita, ibu kita adalah ibu yang kesepian. Merindu kita yang mulai asik dengan diri kita sendiri. Kita mulai membangun cara pandang berbeda dan bahkan mencari alasan yang terlalu rumit untuk merasa tidak memahami seorang ibu secara apa adanya. Di usia kita yang belum terlalu tegak menjadi lelaki atau perempuan dewasa, ibu kita masih dan akan selalu berkata, “Hati-hati nak”, dan kita selalu menjawab, “Sudah ngerti bu, aku sudah besar.”
Suatu ketika dalam hidup kita, ibu kita adalah ibu yang mencintai kita dengan segenap perasaannya yang dulu, tidak berubah. Sama kuatnya, sama tulusnya.Ayah adalah ayah yang tidak memberitahuku bagaimana cara hidup, dia hidup dan membiarkan aku melihat bagaimana cara dia melakukannya..
Ayah selalu punya cara sendiri dalam mencintai kita..
Di balik diamnya ada cinta, cinta yg menyampaikan begitu banyak makna..
dan tugas kitalah untuk mencari makna-makna tersebut, agar kita bisa menemukan bahwa “Diam itu Benar-benar Cinta”..
Bahkan cinta yang luar biasa tulus dan sangat dalam..
Kita tak pernah tau.. bahwa,,Akan tiba masa dimana beliau, Ayah dan Ibu kita memasuki masa senja..
Setiap ayah selalu merasa rezekinya ada, sebagian karena kita anaknya
Sementara kita jarang sekali menyadari, bahwa rezeki kita ada, lantaran ada orang tua kita..
ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman (artinya) : “
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:”Wahai
Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil”. (QS. al-Isra : 23-24)
Masa yang pasti akan dilewati oleh
semua ayah dan ibu, dimana saja. Meski kasih sayang orang tua kepada
anak-anaknya memang tak dapat dihentikan sang waktu. Namun sebagai
manusia, kekuatan beliau tentu tidak akan abadi. Pada akhirnya Ayah yang
kuat, Ibu yang lembut harus melalui masa yang belum pernah dibayangkan
selama ini.Kulitnya mulai keriput, tenaganya mulai jauh berkurang, tulang-tulangnyapun mulai terasa rapuh, suaranya berubah menjadi sengau, tak mampu menyetabilkan nada yang keluar. Semakin memasuki masa senja, bisa jadi kepekaan beliau semakin bertambah. Menjadi lebih mudah tersinggung, lebih mudah melampiaskan amarahnya, lebih mudah tersentuh hatinya hanya oleh kata-kata atau ucapan, beliau jadi agak sensitif.
Semoga belum terlambat bagi kita untuk memahami, betapa ayah dan ibu kita selalu memiliki cara tersendiri dalam mencintai kita..Anakku,
Ketika aku semakin tua
Suatu ketika aku memecahkan piring,
aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku..
atau menumpahkan sup di atas meja, karena penglihatanku berkurang..
Aku harap kamu tidak memarahiku..
Orang tua itu sensitif,
selalu merasa bersalah saat kamu berteriak..
Ketika pendengaranku semakin memburuk
dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan..
Aku harap kamu tidak memanggilku “Tuli!”
Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya..
Maaf, Anakku..
Aku semakin tua!!!
Ketika lututku mulai lemah,
aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantu ku bangun..
Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan..
Aku mohon, jangan bosan dengan ku..
Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusak..
Aku harap kamu terus mendengarkan aku..
Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku..
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?
Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan
Maafkan juga bauku
Tercium seperti orang yang sudah tua..
Aku mohon jangan memaksaku untuk mandi..
Tubuhku lemah..
Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin,
aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu..
Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil???
Aku selalu mengejar-ngejar kamu..
Karena kamu tidak ingin mandi..
Aku harap kamu bisa bersabar dengan ku, ketika aku selalu rewel..
Ini semua bagian dari menjadi tua,
kamu akan mengerti ketika kamu tua..
Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara,
bahkan untuk beberapa menit..
Aku selalu sendiri sepanjang waktu,
dan tidak memiliki seseorang pun untuk di ajak bicara..
Aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan,
bahkan jika kamu tidak tertarik pada cerita ku,
Aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu..
Apakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil???
Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu..
Ketika Saatnya tiba..
dan aku hanya bisa terbaring sakit dan sakit
Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku
Maaf!!!
kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan..
Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku,
selama beberapa saat terakhir dalam hidupku..
Aku mungkin, tidak akan bertahan lebih lama..
Ketika waktu kematian ku datang..
Aku harap kamu memegang tanganku,
dan memberikanku kekuaran untuk menghadapi kematian..
Janganlah sedih pada saat itu anakku!!!
Kematian bukan hal yang menyakitkan..
Dan kamu belum tahu rasa kematian seperti apa,
Jika setelah itu kamu membuka lemari,
Dan menemui bekas baju-bajuku..
Simpanlah..
Karna aku ingin kamu terus mengingatku..
dan jangan khawatir!!
Ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta..
aku akan berbisik pada-NYA
untuk selalu memberikan BERKAH kepadamuKarna kamu mencintai,,
Ayah dan Ibumu…Terima kasih atas segala perhatianmu, Nak..
Kami mencintaimu dengan kasih yang berlimpah..Ayah & Ibu
dan ingatlah!! bahwa suatu saat dalam hidup kita, ayah dan ibu kita adalah orang tua yang menunggu do’a-do’a tulus dari kita, anak ayah dan ibu yang sholeh(ah)..
– saiia Cut Nauval Dafistri –
*entah! tapi aku selalu merasa masih kurang untuk berbakti kepadamu, ayah.. ibu..
do’akanlah aku!! jika aku masih belum bisa membahagiakanmu di dunia, semoga ALLAH mengizinkanku agar dapat menjadi investasi akhirat untukmu, sehingga kebahagiaan hakiki terus menyertaimu, bersama berkumpul dalam surga-NYA..
*entah! tapi aku selalu merasa masih kurang untuk berbakti kepadamu, ayah.. ibu..
do’akanlah aku!! jika aku masih belum bisa membahagiakanmu di dunia, semoga ALLAH mengizinkanku agar dapat menjadi investasi akhirat untukmu, sehingga kebahagiaan hakiki terus menyertaimu, bersama berkumpul dalam surga-NYA..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar